Atau
dalam arti lain Bahasa adalah sarana komunikasi untuk bisa berinteraksi
antara manusia dengan orang lain sehingga terciptanya hubungan yang
harmonis.
Namun pada kenyataannya sekarang ini penggunaan
Bahasa Indonesia di kalangan remaja sudah dalam tahapan mencemaskan.
Salah satu penyebabnya adalah mereka sudah tidak lagi menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia yang digunakan kalangan
remaja atau generasi muda itu lebih banyak mencampuradukan dengan
bahasa asing. Bahkan, pada penggunaannya sudah tidak melihat tempatnya
lagi.
Dengan
banyaknya penggunaan bahasa asing dalam pergaulan anak remaja, maka
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara semakin tidak benar lagi
penggunaannya. Oleh karena itu dengan tidak digunakannya Bahasa
Indonesia baik dan benar, dikhawatirkan akan berdampak pada berkurangnya
rasa nasionalisme di kalangan remaja masa mendatang.
Kita
ketahui bahwa Bahasa Indonesia itu sudah mulai dipenuhi oleh bahasa
asing yang mungkin saja dapat merusak, salah satunya yaitu bahasa Alay.
Jika hal ini kita perhatikan, tatanan bahasa Indonesia kian merasuki
E.Y.D yang benar. Namun, kita juga harus terbuka dengan hal-hal yang
baru tapi tidak mengindahkan tatanan bahasa yang baik dan benar.
Penggunaan bahasa Alay oleh para remaja ABG mungkin dimaksudkan untuk
menyingkat karakter agar efisien atau agar orang tua yang kebetulan
memergoki mereka ketika ber-SMS atau mencuri-curi membuka hape anaknya
menjadi puyeng sendiri karena tidak mengerti.
Bahasa alay yang
kian banyak digunakan oleh generasi muda Indonesia ini hanya punya
syarat mengancam dan merusak bahasa Indonesia jika digunakan pada media
yang tidak pada tempatnya, sebaliknya jika bahasa alay hanya digunakan
sebagai bahasa pergaulan, atau media-media baru yang memilih cara
interaksi yang baru, seperti situs jejaring sosial Facebook atau
Twitter, maka bahasa “alay” tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Dampak
negatifnya adalah penggunaan bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya
untuk berbaha Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau
di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang
baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas
sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa Alay. Karena, bahasa Alay
tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor,
laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa Alay. Jadi,
ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa
Alay sebagai komunikasi.
Dampak
negatif lainnya, bahasa Alay dapat mengganggu siapapun yang membaca dan
mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua
orang mengerti akan maksud dari kata-kata Alay tersebut. Terlebih lagi
dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih
banyak untuk memahaminya.
Solusinya
adalah kita harus membiasakan diri belajar mulai dari sekarang
berkomunikasi dengan Bahasa yang baik dan benar menurut ejaan dan kaedah
yang benar, serta membaca bacaan yang di dalamnya terdapat ejaan atau
bahasa yang baik dan benar sehingga nantinya kita akan mempunyai kosa
kata yang baik dan benar pula.
0 Response to "Bahasa dalam dunia remaja"
Post a Comment